Kamis, 15 Agustus 2024

Penemuan Jasad Bocah Tenggelam di Sungai Metro, Pakisaji: Upaya Tim Gabungan Berbuah Hasil


Setelah empat hari pencarian intensif, upaya menemukan bocah berusia 3 tahun yang tenggelam di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, akhirnya membuahkan hasil. Pada Minggu (4/8/2024) sekitar pukul 09.36 WIB, jasad AZ berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Aparat Kepolisian Resor Malang dan SAR. Penemuan ini menjadi titik terang dari operasi pencarian yang melibatkan banyak pihak dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.

Humas Senkom Kabupaten Malang, Deni, mengungkapkan bahwa pencarian melibatkan lebih dari 30 relawan gabungan dari seluruh Malang Raya. Tim tersebut terdiri dari anggota Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan BPBD. Mereka bekerja sama tanpa lelah, menyisir setiap jengkal area yang mungkin menjadi lokasi keberadaan AZ. Pada akhirnya, jasad AZ ditemukan tersangkut pada potongan bambu di aliran Sungai Metro, Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji.


“Jasad AZ ditemukan di aliran Sungai Metro dan berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan relawan," jelas Deni. AZ dilaporkan tenggelam di saluran irigasi Desa Kebonagung pada Kamis (1/8) sekitar pukul 08.00 WIB. Menurut saksi mata, AZ bermain di sungai bersama dua anak lainnya yang berlokasi tak jauh dari tempat tinggal mereka. Kejadian ini tentu menjadi duka mendalam bagi keluarga dan lingkungan sekitar.

Lokasi hilangnya AZ merupakan saluran air dengan kedalaman sekitar 1,5 meter, yang menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat. Struktur dan kondisi geografis area tersebut membuat proses pencarian memerlukan keahlian dan peralatan khusus. Setelah menerima laporan dari warga, Polsek Pakisaji dan tim SAR gabungan segera melakukan penyisiran menyeluruh. Pencarian dilakukan secara intensif menggunakan berbagai metode untuk menyisir seluruh area kemungkinan korban terseret arus.

Ipda Dicka, salah satu petugas yang terlibat dalam pencarian, menyebut, jasad AZ ditemukan dalam posisi miring ke kiri, dengan setengah tubuh di permukaan air, dan masih mengenakan pakaian lengkap. “Setelah evakuasi, keluarga korban mengkonfirmasi identitas jasad tersebut sebagai AZ. Identifikasi diperkuat oleh pakaian yang dikenakan korban, yakni baju berwarna pink dan celana krem,” ujarnya.

Penemuan jasad ini menandai akhir dari proses pencarian yang penuh ketegangan dan harapan. “Jasad dalam kondisi yang memungkinkan untuk dikenali. Keluarga korban langsung mengenali pakaian yang dikenakan oleh AZ dan memilih untuk tidak melakukan autopsi, serta membawa jasad ke rumah duka untuk segera dimakamkan," tambah Ipda Dicka. Keputusan keluarga untuk tidak melakukan autopsi diambil setelah memastikan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau hal mencurigakan lainnya pada tubuh AZ.

Operasi pencarian yang dilakukan selama empat hari ini merupakan bukti nyata dari semangat kolaborasi dan kerja keras berbagai pihak. Aparat Kepolisian Resor Malang, Basarnas, TNI, Polri, PMI, BPBD, serta para relawan dari seluruh Malang Raya menunjukkan dedikasi tinggi untuk menemukan AZ. Mereka bekerja siang dan malam, berusaha menembus segala rintangan demi satu tujuan: mengembalikan AZ kepada keluarganya, meskipun dalam kondisi yang menyedihkan.

Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak saat bermain di sekitar area berbahaya seperti sungai atau saluran air. Diharapkan, kejadian serupa tidak akan terulang di masa mendatang. Upaya preventif seperti pemasangan tanda peringatan dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya bermain di dekat sungai harus terus ditingkatkan.

Kepala Polsek Pakisaji menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga AZ. "Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pencarian," tuturnya.

Meskipun AZ telah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, upaya gigih dari seluruh tim pencari patut mendapatkan apresiasi tinggi. Mereka telah menunjukkan bahwa dalam situasi darurat, solidaritas dan kerja sama antar lembaga dan masyarakat bisa menghasilkan sesuatu yang berarti. Penemuan ini mungkin tidak membawa AZ kembali, tetapi setidaknya memberikan kejelasan dan penutup bagi keluarga yang selama ini menanti dengan cemas.





0 komentar:

Posting Komentar