Posted by Senkom Mitra Polri
Senkom.or.id | Surabaya : Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Drs. Moechgiarto SH M.Hum membuka acara Silaturahim Kapolda dengan Tomas, Toga, Toda dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, Selasa siang (28/5) di Gedung Mahameru Polda Jatim.
Hadir di acara ini pejabat Polda Jatim, Kasat Binmas se Jatim, Kadiskesbangpol, Ketua MUI Jatim, Senkom Mitra Polri, para Rektor Perguruan Tinggi se Jatim.
Dalam sambutan tertulis Kapolda yang dibacakan oleh Wakapolda dikatakan bahwa situasi kamtibmas Jatim yang sangat kondusif ini supaya ditingkatkan, karena masalah kamtibmas bukan hanya tanggung jawab Polri tapi juga peran aktif masyarakat sangat dominan membantu.
Keterbatasan jumlah Polisi yang terbatas tidak mampu menangani semuanya, untuk lebih mewujudkan kamtibmas yang kondusif agar pos-pos kamling dihidupkan kembali, siskamling digalakkan lagi serta jangan lupa bila ada tamu 1 x 24 Jam supaya lapor.
Disampaikan juga bahwa dalam proses penegakan hukum saat ini sudah berubah, Polisi lebih mengedepankan manfaat, keadilan kemudian kepastian hukum. Proses penegakan hukum ini hanya dipegang oleh para Kapolsek, Kapolres, Kapolda juga kepala direktorat.
Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Drs Abdul Ghofur,SH.MH, mengatakan Extra Ordinary Crime adalah ungkapan untuk teroris dalam desertasinya untuk gelar Doktor masalah teroris.
Masalah teroris mendapat perhatian khusus karena sangat berbahayanya kejahatan ini, kejahatan ini dikalifikasikan dalam “ Man Made Desaster “ artinya penyerangan membabi buta tidak jelas yang dituju dalam kejahatan ini, tapi menyangkut semua orang yang ada di sekitar kejadian (TKP).
Dalam Undang-Undang no.15 2003 tentang teroris hukumannya sangat berat tapi hukuman tersebut tidak membuat takut pelaku atau calon pelaku, hal ini yang membuat sulit dalam membasmi teroris.
Mereka ditangkap dan diinterogasi tapi tidak takut dengan apapun. Tidak takut kehilangan anak, kehilangan istri, hanya satu tujuan jihad jika dapat membunuh dan jika mati akan dijemput bidadari, fakta di lapangan para muncul karena kemiskinan, ketidakmampuan dan salah arah, tambah Ghofur.
Lebih lanjut disampaikan oleh Ghofur, secara umum situasi kamtibmas di Jawa Timur sampai saat ini sangat kondusif, hal ini adalah berkat keterlibatan semua unsur masyarakat dan Polisi.
Dalam menjaga kamtibmas di Jatim, Polda telah melaksanakan 12 program operasi baik operasi terbuka maupun tertutup. Gangguan kamtibmas di Jatim dalam data Polda meliputi 4 unsur yang menjadikan konflik antara lain : konflik Ekososbud, konflik Sara , konflik sumber daya dan konflik wilayah. (AM)
www.senkom.or.idEditor: Yusuf Em
Senkom.or.id | Surabaya : Wakapolda Jatim Brigjen Polisi Drs. Moechgiarto SH M.Hum membuka acara Silaturahim Kapolda dengan Tomas, Toga, Toda dalam rangka mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, Selasa siang (28/5) di Gedung Mahameru Polda Jatim.
Hadir di acara ini pejabat Polda Jatim, Kasat Binmas se Jatim, Kadiskesbangpol, Ketua MUI Jatim, Senkom Mitra Polri, para Rektor Perguruan Tinggi se Jatim.
Dalam sambutan tertulis Kapolda yang dibacakan oleh Wakapolda dikatakan bahwa situasi kamtibmas Jatim yang sangat kondusif ini supaya ditingkatkan, karena masalah kamtibmas bukan hanya tanggung jawab Polri tapi juga peran aktif masyarakat sangat dominan membantu.
Keterbatasan jumlah Polisi yang terbatas tidak mampu menangani semuanya, untuk lebih mewujudkan kamtibmas yang kondusif agar pos-pos kamling dihidupkan kembali, siskamling digalakkan lagi serta jangan lupa bila ada tamu 1 x 24 Jam supaya lapor.
Disampaikan juga bahwa dalam proses penegakan hukum saat ini sudah berubah, Polisi lebih mengedepankan manfaat, keadilan kemudian kepastian hukum. Proses penegakan hukum ini hanya dipegang oleh para Kapolsek, Kapolres, Kapolda juga kepala direktorat.
Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol Drs Abdul Ghofur,SH.MH, mengatakan Extra Ordinary Crime adalah ungkapan untuk teroris dalam desertasinya untuk gelar Doktor masalah teroris.
Masalah teroris mendapat perhatian khusus karena sangat berbahayanya kejahatan ini, kejahatan ini dikalifikasikan dalam “ Man Made Desaster “ artinya penyerangan membabi buta tidak jelas yang dituju dalam kejahatan ini, tapi menyangkut semua orang yang ada di sekitar kejadian (TKP).
Dalam Undang-Undang no.15 2003 tentang teroris hukumannya sangat berat tapi hukuman tersebut tidak membuat takut pelaku atau calon pelaku, hal ini yang membuat sulit dalam membasmi teroris.
Mereka ditangkap dan diinterogasi tapi tidak takut dengan apapun. Tidak takut kehilangan anak, kehilangan istri, hanya satu tujuan jihad jika dapat membunuh dan jika mati akan dijemput bidadari, fakta di lapangan para muncul karena kemiskinan, ketidakmampuan dan salah arah, tambah Ghofur.
Lebih lanjut disampaikan oleh Ghofur, secara umum situasi kamtibmas di Jawa Timur sampai saat ini sangat kondusif, hal ini adalah berkat keterlibatan semua unsur masyarakat dan Polisi.
Dalam menjaga kamtibmas di Jatim, Polda telah melaksanakan 12 program operasi baik operasi terbuka maupun tertutup. Gangguan kamtibmas di Jatim dalam data Polda meliputi 4 unsur yang menjadikan konflik antara lain : konflik Ekososbud, konflik Sara , konflik sumber daya dan konflik wilayah. (AM)
www.senkom.or.idEditor: Yusuf Em